Saturday, February 15, 2020

Arti Kata 'Butir' | Penjelasan dan Penggunaan Kata Butir dalam Kalimat

Pernah dengar kata 'butir'? Kata 'butir' identik dengan pilihan kata yang indah. Jadi, kata butir identik dengan kata-kata yang puitis. Maka dari itu, tidak jarang kata 'butir' digunakan dalam kalimat untuk memperkuat makna atau arti.

Berdasarkan kuatnya makna atau arti kata 'butir' itu, tidak sedikit kata butir digunakan sebagai pilihan kata dalam lagu. Misalnya dalam lagu 'Butiran Debu' yang begitu melankolis dan dalam itu maknanya. Untuk makna lagu Butiran Debu bisa dibaca dalam artikel yang berjudul: Analisis Lirik Lagu Butiran Debu. Selain lagu itu, yang berjudul 'Butiran Debu', kata 'Butir' juga digunakan dalam lirik lagu yang dipopulerkan oleh Iwan Fals yang berjudul 'Kupu-Kupu Hitam Putih' yang berbunyi:

butir embun hilang aku jadi termenung
mencari pegangan mencoba untuk bertahan
langit makin hitam aku jadi berharap pada hujan

Nah, dari kedua lagu di atas saja, sudah tampak perbedaan penggunaan kata butir. Dalam lagu 'butiran debu' kata butir dirangkai dengan kata debu, sementara dalam lagu Iwan Fals, kata 'butir' digunakan serangkai dengan 'embun'.

Sebenarnya apa sih arti kata 'butir'? Tepatkah penggunaan kata butir untuk embun atau untuk debu? berikut ini penjelasan arti kata 'butir' dan penggunaannya dalam bahasa Indonesia.

Arti Kata Butir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Ada tiga makna kata butir yang ada dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu:

1 barang yang kecil-kecil seperti beras, inta;

2 kata penggolong bagi barang yang bulat-bulat atau kecil-kecil;

3 ki salah satu bagian dari keseluruhan; perincia.

Dari ketiga makna di atas, makna 1 dan makna 2 adalah kata benda, atau nomina. Sementara pada makna ketiga ada kode 'ki' yang berarti makna kiasan.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kata 'butir' bisa digunakan untuk 'benda bulat' dan 'benda kecil'.

Jika dilihat fakta empiris penggunaan kata 'butir' dalam bahasa Indonesia, kata 'butir' tidak selamanya digunakan untuk benda yang kecil. Benda yang 'agak' besar juga ada kalanya juga disebut dengan butir, misalnya dalam kalimat:

Dia memetik lima butir kelapa.

Padahal, ukuran kelapa kan tidak kecil. Misalnya, seukuran bola tidak ada yang mengucapkan atau menulis atau menggunakan kata butir dalam kalimat:

Pemain itu membawa lima butir bola tenis.

Nah, dalam kalimat di atas, kata butir tidak cocok digunakan untuk bola tenis. Apalagi bola yang lebih besar. Misalnya, lima butir bola voli. Penggunaan kata 'butir' untuk 'bola' tidak berterima.

Jika diamati, lebih dalam kata 'butir' lebih cocok digunakan untuk 'buah' dan 'biji'. Maka kalimat-kalimat berikut bisa diterima.

Contoh kalimat menggunakan kata Butir

Kawanan burung itu memakan butir padi yang tersisa di sawah.

Eka disuruh ibunya untuk membeli lima butir telur ayam.

Dia membawa lima butir kelereng hasil kemenangannya.


Kata Butir dan Kata 'Buter' dalam Bahasa Madura

Bahasa Madura sebagai salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia tentu memeliki kemiripan dalam beberapa kata dan kosakata dengan bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kata 'buter' (huruf e dibaca seperti pada kata edan).

Arti kata 'buter' dalam bahasa Madura mirip dengan 'butir' dalam bahasa Indonesia. Namun, dalam bahasa Madura lebih khusus dan lebih spesifik.

Kata 'buter' dalam bahasa Madura memiliki arti 'upo' dalam bahasa Jawa, yaitu 'sebutir nasi yang terlepas dari kelompoknya'. Dalam bahasa Madura hanya itu artinya maka ada kalimat:

Mak bedhe buter e karpet ruah.

(Kok ada butir nasi di karpet itu).


Kalau dalam terjemahannya masih harus ditambah kata 'nasi' sementara dalam bahasa Madura tidak perlu.